Pada tanggal 9 Mei 2019 Russia (RT) melaporkan pada tanggal 7 Mei 2019 bahwa jajak pendapat baru di Rusia menunjukkan bahwa banyak orang Rusia mulai menerima tren untuk mengurangi penggunaan plastik. Sebanyak 30% orang Rusia menggunakan tas daur ulang saat berbelanja, dibandingkan kantong plastik sekali pakai, dan satu dari enam orang Rusia tidak akan pernah berhenti menggunakan kantong plastik sekali pakai.
Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Rusia Dmitry Kobelkin berkata, "Kami mendukung tren global dalam mengurangi penggunaan plastik," dan, "Kami sedang mempersiapkan pembatasan, dan perlu waktu untuk mengenali dan menerimanya."
“Inisiatif ini beralasan karena terdapat terlalu banyak sampah plastik di planet ini,” kata ketua Komite Lingkungan Duma Negara Rusia. “Mengenai peralatan makan plastik, (saya pikir) semua negara maju harus berhenti menggunakannya.”
Faktanya, ini bukan pertama kalinya pemerintah Rusia membahas langkah-langkah untuk membatasi penggunaan produk plastik. Pada tahun 2018, Perdana Menteri Federasi Rusia Dmitri Anatolyevich Medvedev berjanji untuk melarang penggunaan peralatan makan plastik. Pada bulan April 2019, seorang anggota Duma Negara Rusia juga mengusulkan inisiatif untuk melarang penggunaan kantong plastik, dan menekankan bahwa kantong plastik telah menjadi "masalah utama" polusi. Ia mengatakan bahwa pada tahun 2025, Rusia mungkin sepenuhnya melarang penggunaan kantong plastik.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap perlindungan lingkungan, beberapa langkah untuk membatasi penggunaan plastik akan terus diadopsi dan dipromosikan. Sebelum langkah-langkah tersebut dipromosikan, kita dapat mengurangi penggunaan atau mencari produk alternatif untuk menggantikan penggunaan plastik dan melindungi lingkungan kita. Misalnya, kantong kertas dan tas kain bukan tenunan dapat digunakan sebagai pengganti kantong plastik sekali pakai. Menggunakan peralatan makan yang mudah terurai, seperti peralatan makan ampas tebu, peralatan makan CPLA, dan sedotan kertas.
