1. Bahan
Sifatnya yang indah mengharuskan penggunaan kertas food grade dalam kotak kemasannya. Akan ada satu gimmick lagi dalam pemasaran, menambah nilai jual produk. Namun pembelian kertas food grade berbeda dengan pembelian karton putih biasa.
Pengetahuan lain tentang material adalah pelapisan. Lapisan lapisan anti minyak dituangkan ke permukaan kertas dasar. Ini juga food grade. Seperti tas kemasan yang digunakan di rumah sakit, pelikel kelas industri juga digunakan. Proses pelapisan juga diproduksi dalam bentuk gulungan, dan mungkin diperlukan ketebalan yang berbeda, seperti 0,18 mm, 0,4 mm, dan seterusnya.
2. Produksi
Ada dua struktur umum untuk kotak pengepakan dalam kemasan makanan, yang satu dapat dilipat dan yang lainnya bersifat tetap. Perangkat lipat pada dasarnya menggunakan metode soket. Dari pabrik pengemasannya berupa lembaran kertas bentukan yang dapat digunakan dengan cara dilipat sendiri pada saat pemakaian. Kotak makanan tetap memiliki struktur tiga dimensi dan tidak dapat ditumpuk rata. Dalam produksi, sudut tempel merupakan masalah yang sulit. Tentu saja, sekarang ada peralatan sudut tempel khusus tiga dimensi.
Jika jumlahnya hanya beberapa ratus atau beberapa ribu, gunakan lem tangan. Tentu saja, dia bisa mengatasinya dengan baik jika dia menghabiskan waktu dan tenaga.
3. Pengalaman lain
Beberapa kotak makanan tidak memerlukan pelapis. Menggunakan lem food grade secara langsung, dapat diperbaiki dan dibentuk. Jika terdapat film pada bahannya, ada dua proses pengeleman kotak, yang pertama adalah pengeleman langsung; yang lainnya adalah blansing panas. Kalau kertas sudah dilapisi, langsung tempelkan lem, lem biasa tidak akan naik. Lem harus diaplikasikan setelah pelapisan dan perlakuan ion, jika tidak lem akan terbuka. Yang lainnya adalah blansing. Ini harus dilakukan dengan mesin dan peralatan, dan cetakan khusus harus digunakan. Efeknya lebih baik daripada lem. Tidak hanya kuat, tapi juga indah, dan tidak ada lem yang meluap.