Ampas tebu itu campuran, lalu apa bahan utamanya?
Padahal, ampas tebu merupakan ampas hasil perasan tebu. Teksturnya kasar dan menyumbang sekitar 24% hingga 27% tebu (dengan kadar air sekitar 50%). Untuk setiap ton gula tebu yang diproduksi, dihasilkan 2 hingga 3 ton. Ton ampas tebu. Analisis perkiraan ampas tebu basah menunjukkan bahwa ampas tebu kaya akan selulosa, tetapi lebih sedikit lignin, sehingga ampas tebu memiliki keunggulan yang besar sebagai bahan baku serat.
Namun ampas tebu memiliki kandungan protein dan energi yang rendah sehingga hanya dapat diberikan dalam jumlah sedikit, sehingga harus diberi pakan berprotein dan pakan berenergi. Menambahkan nitrogen non-protein seperti urea dan molase ke ampas tebu digunakan untuk memberi makan ternak ruminansia, dan efeknya lebih baik. Ampas tebu umumnya tidak berbahaya bagi tubuh manusia, namun jika terlalu kurus dan lemak perut lebih sedikit akan menyebabkan penyakit mendadak seperti sembelit, penyumbatan usus, atau radang usus buntu. Apalagi ampas tebu tidak memiliki nutrisi, hanya sedikit serat kasar. Makan lebih sedikit akan menjadi obat pencahar, dan makan lebih banyak akan memiliki efek sebaliknya. Oleh karena itu jangan mudah menelan ampas tebu, apalagi anak-anak, dan kita harus mencegah mereka menelan ampas tebu yang sangat berbahaya bagi tubuh. Saat seorang anak makan tebu, yang terbaik adalah didampingi oleh orang tua.